Rabu, 26 Januari 2011

wepon kriss S.V.D

Beberapa hari lalu saya di beri sample untuk mencoba senjata serbu jenis sub-machine gun. Senjata jenis ini memang mutlak diperlukan untuk room-clearing technique. Dari berbagai komponen yang disediakan akan
saya bandingkan kegunaan serta effektifitasnya secara seksama. Beberapa
senjata tersebut adalah Heckler & Koch (HK) MP-5 versi US Navy
yang memakai kode "N" yaitu dengan tambahan Titanium dan parkerized agar
lebih tahan karat. seperti MP5-N maupun yang memakai peredam MP5-SD3.
Yang kedua adalah seperti biasa UZI
sub-machine gun. Serta yang terakhir adalah KRISS super V system.

Sedikit catatan: KRISS ternyata diambil dari nama KERIS yaitu sejenis senjata tajam berliuk seperti ular dari
Indonesia yang biasanya dianggap sebagai pusaka.

Jika dilihat secara breakdown maka perbandingan dapat dibagi dalam beberapa pokok sebagai berikut:

1. UZI-SMG produksi IMI Israel, FN Herstal maupun Norinco

* Ammo: 9mm x 19 Parabellum
* Operation: Blowback firing Open or Closed Bolt Position.
* Mode: Automatic or Semi-Auto.
* Riffling: 4 grooves, atau 1 putaran penuh tiap 254mm (twist).
* Kec. Muzzle: 375 ~ 400 m/det
* Rates of Fire 600 rds/min
* Panjang laras: 260 UZI, 197 mini UZI
Kelemahan dari UZI adalah dari operasi sistem Open-Bolt design yang sangat mempengaruhi akurasi tembakan. Sehingga grouping tembakan untuk jarak menengah-pendek akan terlihat menyebar. Oleh sebab
itu UZI hanya cocok untuk tembakan jarak dekat.


2. MP5 produksi Heckler & Koch Germany

* Ammo: 9mm x 19 Parabellum
* Operation: Recoil operated, Delayed roller locked-bolt. (Retarded blow back)
* Mode: Automatic or Semi-Auto.
* Riffling: 6 grooves right hand twist.
* Kec. Muzzle: 400 m/det (1312 ft/s)
* Rates of Fire 800 rds/min
* Panjang laras: 220mm
Senjata jenis ini memang banyak dipakai oleh banyak angkatan bersenjata di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Terutama dipakai oleh beberapa pasukan khusus yang cukup
terkenal. Memang secara utility merupakan senjata standar room-clearing
bagi pasukan khusus seperti Navy SEALs, maupun pasukan pengawal VVIP
serta kepala negara. Hanya ada sedikit kelemahan senjata ini, yaitu
kurangnya stopping power dalam melaksanakan operasi. Padahal untuk light
infantry yang memiliki mobilitas tinggi, ketepatan menembak merupakan
proyeksi stopping power yang cukup dominan yang sangat kentara.

Dari dua senjata diatas, semuanya memiliki kaliber 9mm Para. Untuk senjata yang ketiga mempunyai kaliber
lebih besar yaitu cal .45 ACP, yang secara konotatif setara dengan
senapan mesin Thompson era WW2. Kaliber 45 memang sangat sulit
dikendalikan apalagi jika dipakai dalam mode Auto maupun Semi-Auto. Hal
ini akibat energi tolak yang cukup ter-akumulatif hingga mempengaruhi
efisiensi akurasi.

Tetapi hal ini dapat dijawab oleh senjata model baru KRISS super V system. KRISS merupakan nama yang diberikan dengan mengadopsi nama
senjata pusaka dari Indonesia yang berliuk liuk layaknya ular naga yang
sering disebut KERIS, buatan para Mpu sakti jaman dahulu.

Yang ditawarkan sangat berseberangan dengan dictum Automatic Weapon secara tradisional yaitu: Terlalu berat,
terlalu banyak moving-parts, terlalu sulit maintain tembakan,
menghasilkan unnecessary level of recoil dan muzzle climb.
Sebaliknya KRISS membuat re-directing recoil energi yang biasanya horizontal menjadi tekanan
vertikal. Kemudian dengan adanya tekanan ini mengaktifkan counter
balancing-mass untuk menyerap hentakan. Sehingga yang terjadi adalah
less recoil yang berakibat operator dapat melakukan tembakan secara
prima.

3. KRISS super V XSMG system produksi T.D.I (US)

* Ammo: .45 ACP
* Operation: V system delayed blowback
* Mode: Automatic or Semi-Auto, Single
* Riffling: N/A
* Kec. Muzzle: 375 m/det
* Rates of Fire 800 - 1100 rds/min
* Panjang laras: 5.5 inches
Dari pengalaman dengan memakai KRISS memang recoil terasa sangat "lembut" dibanding dengan recoil kaliber 9mm. Disamping itu grouping tembakan sangat sempurna. Dua
tembakan dapat menjatuhkan sasaran baja secara telak dengan jarak
projektil 3 cm antara dua tembakan tersebut. Demikian juga jika memakai
Full_Auto burst.

Saya pribadi menyukai tehnik operasi senjata ini. Disamping itu, senjata juga dilengkapi dengan surefire flashlight
tepat diatas laras yang dapat dipakai operator dalam kegelapan malam.
Forward grip, juga mantap. Tanpa ada rasa licin dipermukaan metal
tersebut, seandainya telapak tangan dipenuhi keringat. Secara
keseluruhan, walaupun senjata ini masih dalam tahap awal pengembangan,
saya sudah jatuh-cinta. Mengingat patokan yang saya yakini dalam CQB dan
room-clearing sudah tercapai yaitu dalam hal stopping power, agility,
ergonomics, serta konstruksinya yang handal.

Semper Fi,

About Writer:
Humphrey H. Samosir

was born and raised in California, USA.
From his Indonesian parents, he inherited most valuable cultures and
languages of his ancestors. Through his point of view, he always eager
to see all Indonesian aspect from every angles.
Currently serves as an Officer of US Marine.

thanks udah berkunjung gan....
jangan lupa nya yah..

wepon ak 47

AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947. Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.

awas BWK

Spoiler for ak 47:


AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipe machined.


Latar belakang desain

Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33 mm yaitu 7,92 x 33 mm Kurz (Kurz berarti pendek).

Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44 (StG44), memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang mempengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Bryansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain.

Konsep desain


Meskipun mirip, Mikhail Kalashnikov menyangkal bahwa desainnya dibuat berdasarkan StG44 Jerman. AK-47 lebih tepat dikatakan sebagai campuran dari inovasi-inovasi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, mekanik AK-47 lebih mirip M1 Garand daripada senapan-senapan Jerman. Locking lugs ganda, unlocking raceway, dan mekanisme pelatuk telihat mirip desain Amerika tersebut. Ini adalah hal yang wajar, mengingat bahwa jutaan M1 Garand telah sukses dipakai di segala penjuru dunia. Walau secara mekanis mirip dengan M1 Garand, konsep peluru, tata letak komponen, sistem gas, dan metode perakitan AK-47 jelas mirip dengan StG44.

Jeniusnya AK-47 adalah, bahwa desainnya paling tepat untuk produksi masal. Jadi AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan M1 Garand dengan StG44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.

Perkembangan receiver

Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan. Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus). Proses ini memang lebih mahal, tapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.

Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный). Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle break di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan full-otomatis. Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal. Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal.

Quote:
Tipe receiver

Quote:
Tipe 1A/B Receiver stamping AK-47 pertama. -1B dimodifikasi untuk popor lipat. Yaitu sebuah lubang tersedia pada kedua sisi, untuk dipasang popor lipat ke bawah. (penamaan B ini tetap sama untuk selanjutnya)
Quote:
Tipe 2A/B Menggunakan besi machined.
Quote:
Tipe 3A/B Versi "final" receiver machined, terbuat dari baja. Receiver AK-47 yang paling banyak ditemui.
Quote:
Tipe 4A/B Receiver stamping AKM. Desain yang paling banyak dipakai pada pembuatan senapan AK.
Fitur
AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.

Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu merubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.

Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.

Pengaruh terhadap kebudayaan

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat memberikan peralatan dan teknologi kepada negara-negara sekutu mereka, beserta pasukan-pasukan pemberontak yang mereka dukung. Pada masa itu terjadi penyebaran besar-besaran AK-47 oleh Uni Soviet dan Tiongkok kepada negara-negara dan grup-grup pro-komunis, misalnya Sandinista Nikaragua dan Viet Cong. Desain AK-47 disebarkan ke 55 angkatan bersenjata dunia.

Penyebaran AK-47 ini tidak hanya terlihat dari jumlahnya saja, AK-47 ada di dalam bendera dan lambang Mozambik. Selain itu juga terdapat pada lambang Burkina Faso, dan bendera Hizbullah. "Kalash", kependekan dari "Kalashnikov", dipakai sebagai nama anak laki-laki di beberapa negara di Afrika.

Di Amerika, pembuat film sering mempersenjatai penjahat dan teroris dengan AK-47. Banyak pula permainan komputer, permainan video, dan lagu-lagu rap yang menampilkan AK-47. Pembuat mainan dan industri airsoft juga memproduksi jutaan replika AK-47

wepon p90

P90 adalah senjata pertahanan pribadi yang dirancang oleh pembuat senjata api FN Belgia Herstal pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Nama senjata itu adalah singkatan dari Proyek 90, yang menetapkan sistem senjata tahun 1990-an. P90 awalnya dirancang sebagai senjata api kompak namun kuat bagi pengemudi kendaraan, operator-melayani kru senjata, dukungan personel, pasukan khusus dan unit anti-teroris. Yang P90 bullpup fitur desain yang kompak, ambidextrous pegangan dan polimer dan paduan berbasis konstruksi. Senjata berisi beberapa fitur inovatif termasuk top-mount 5.7x28mm majalah dan kepemilikan amunisi, yang dirancang untuk penetrasi yang lebih besar daripada yang konvensional pelindung tubuh amunisi pistol. Pada tahun 2003, 17.000 P90s yang digunakan oleh militer dan polisi di lebih dari 25 negara di seluruh dunia. Pada tahun 2009, yang P90 dan variannya yang digunakan dengan lebih dari 200 lembaga di Amerika Serikat. PS90 olahraga Model ini juga menjadi populer di kalangan sipil